Menguatkan Rasa Kekeluargaan dalam Keberagaman Menuju Mahasiswa Pendidikan IPS yang Berkarakter Sosial

Pantai Klui Lombok, 22 September 2024 – HMPS Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sukses menyelenggarakan kegiatan keakraban bagi mahasiswa baru dengan tema “Menguatkan Rasa Kekeluargaan dalam Keberagaman Menuju Mahasiswa Pendidikan IPS yang Berkarakter Sosial”. Acara Keakraban merupakan acara tahunan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa program studi pendidikan IPS. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa baru dengan angkatan-angkatan diatasnya, serta untuk membangun semangat kebersamaan dan kekeluargaan dalam suasana yang penuh keberagaman.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Pendidikan IPS yakni Rahmat Akbar Kurniawan, M.Sc menyampaikan VISI dan MISI Prodi Pendidikan IPS serta pentingnya acara ini sebagai langkah awal untuk membangun rasa kebersamaan dan menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan inklusif. Dilanjut kemudian demi kelancaran perkuliahan dan selesai studi tepat waktu diperlukan kesiapan yang matang dari seluruh mahasiswa termasuk etika atau tata cara komunikasi dengan semua pihak di prodi juga mesti diperhatikan.

Seorang dosen yang hadir dalam kegiatan tersebut juga menekankan pentingnya menumbuhkan sikap inklusif dan solidaritas di tengah keberagaman. “Sebagai mahasiswa Pendidikan IPS, kalian akan menghadapi berbagai macam latar belakang dan perspektif. Melalui kegiatan ini, kami ingin kalian belajar untuk saling menghargai, bekerja sama, dan mengembangkan karakter sosial yang kuat.”. Berbagai kegiatan perlombaan juga turut mewarnai keseruan kegiatan keakraban tersebut yang diakhiri dengan lomba pungut sampah terbanyak segabagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Dengan semangat kekeluargaan dan kerjasama yang ditanamkan melalui acara ini, Ketua Program Studi dan Ketua HMPS Prodi Pendidikan IPS FTK UIN Mataram  berharap mahasiswa baru dapat bertransformasi menjadi generasi mahasiswa yang memiliki karakter sosial yang kuat, siap menghadapi tantangan akademik maupun sosial di masa depan.

Dosen-dosen Prodi Tadris IPS UIN Mataram Mengikuti Workshop Kurikulum S-1, S-2, S-3 Pendidikan IPS

Mataram, Senin 19 Agustus 2024 – Para dosen Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berpartisipasi dalam workshop kurikulum Pendidikan IPS untuk jenjang S-1, S-2, dan S-3 yang diadakan oleh Asosiasi Prodi Pendidikan IPS Indonesia (APRIPSI) dan diikuti oleh dosen-dosen dari berbagai Universitas di Indonesia khususnya dosen-dosen IPS.

Dalam workshop tersebut, berbagai materi dibahas, mulai dari perumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL hingga strategi inovatif dalam pengajaran IPS di berbagai jenjang pendidikan.

Ketua Prodi Tadris IPS UIN Mataram menyampaikan kepada dosen-dosen Tadris IPS UIN Mataram bahwa keterlibatan para dosen dalam workshop seperti  ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di prodi, baik di tingkat sarjana, magister, maupun doktoral.

First International Confrence on Social Studies Education Tadris IPS UINMA

Mataram, 8 Juni 2024 — Tadris IPS UINMA bersama Asosiasi Program Studi Ilmu Pendidikan Sosial Indonesia (APRIPSI) sukses menyelenggarakan konferensi internasional pertama yang bertujuan memperkuat pendidikan sosial berbasis kearifan lokal. Acara bergengsi ini, diselenggarakan oleh Program Studi Tadris IPS UIN Mataram, berlangsung dari tanggal 6 hingga 7 Juni 2024 di Gedung Auditorium Kampus II UIN Mataram.

Konferensi ini menghadirkan berbagai pakar di bidang ilmu pendidikan sosial, termasuk Dr. Nola Fibriyani BTE Salman dari Muhammadiyah Islamic College Singapore. Dalam presentasinya yang berjudul “Singapore Culture Diversity: A Guide to Ethnic Neighborhoods,” Dr. Nola membahas bagaimana Singapura dapat menjadi model keberagaman etnis yang harmonis dan pentingnya pengajaran keberagaman etnis sejak dini.

Dr. Nola menyoroti bahwa keberagaman etnis di Singapura dapat menjadi panduan berharga bagi Indonesia dalam mengapresiasi keragaman budaya. Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap keramahan masyarakat Lombok dan kebersihan kota ini, yang menurutnya memberikan inspirasi besar dalam membahas kearifan lokal dalam pendidikan sosial.

“Pertama kali tiba di Lombok, saya merasa sangat terinspirasi oleh keramahan masyarakat dan kebersihan kota ini. Ini menambah semangat saya untuk hadir dan berbagi di konferensi ini,” ujar Dr. Nola. Ia menambahkan bahwa kearifan lokal Lombok dapat menjadi referensi penting dalam studi sosial berbasis kearifan lokal.

Dekan UIN Mataram, Dr. Jumarim, M.H.I, membuka acara dengan menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan konferensi ini. Ia menegaskan pentingnya pembelajaran IPS di era globalisasi, di mana siswa harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.

Konferensi internasional ini menjadi platform penting bagi mahasiswa dan dosen untuk memperluas wawasan tentang pendidikan sosial yang inklusif dan berbasis kearifan lokal. Acara ini tidak hanya memperkuat hubungan akademis antarnegara tetapi juga memperkaya pemahaman akan keberagaman budaya dan etnis.

COLLABORATION PENDIDIKAN IPS FTK UIN MATARAM WITH UPSI MALAYSIA DALAM SEMINAR INTERNASIONAL “PEMBELAJARAN ABAD 21”

Mataram, selasa 21 Maret 2024-Dalam upaya mempersiapkan lulusan yang mampu bersaing di era global, Prodi Tadris IPS Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram berkolaborasi dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia. Tema kerja sama kali ini membahas tema tentang pengembangan metode pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan abad 21 yang dihadiri oleh Dr. Mohn Nazir bin MD Zabit.

Dr. Mohn Nazir bin MD Zabit sebagai pembicara pertama memaknai Pembelajaran abad 21 adalah proses pembelajaran yang berpusat pada murid berteraskan elemen komunikasi, kolaboratif, pemikiran kritis, dan kreativiti serta aplikasi nilai murni dan etika.

ditambah lagi beliau menyampaikan 5 Standar Asas PAK21: komunikasi, kolaboratif, kreativiti, pemikiran kritis, dan nilai murni & etika, yang mana semuanya berpusat pada murid. Lima asas di atas diterapkan dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas-kelas di kalangan para murid. CPL pembelajaran meliputi pada aspek pengetahuan, kompentensi (keterampilan) dan perwatakan (sikap).

Kerangka konsep PAK21 meliputi: ekosistem pembelajaran positif, perancangan pembelajaran, pembelajaran kooperatif dan koraboratif, kemahiran berfikir dan pentaksiran pembelajran. Perubahan kurikulum kebangsaan dan sistem pentaksiran pendidikan kebangsaan telah dikaji semula dan dipastikam berupaya menghasilkan murid yang kolistik dan menguasai kemahiran abad 21 dalam mendepani cabaran memasa dan masa hadapan.

Isu perubahan kurikulum selalu ada di setiap pergantian pemerintahan di Indonesia. Faktor penentu
kesuksesan, IQ berada di urutan 21. Besekolah di sekolah favorot berada di urutan 23 dan lulus di nilai
terbaik di urutan 30 lanjut Dr. Wildan, M.Pd sebagai Pembicara selanjutnya.
Dr. Wildan menyampaikan ada 10 faktor sukses yakni: jujur, disiplin, good interpersonal skill, dukungan dari pasangan hidup, bekerja lebih keras dari yang lain, mencintai apa yang dikerjakan, kepemimpinan yang baik dan kuat, semangat dan kepribadian kompetitif, pengelolaan hidup yang baik, dan kemampuan menjual gagasan dan produk.
Saluran transmisi sistem pendidikan krisis covid 19: terjadi penutupan sekolah berakibat pada kerugian pendidikan secara langsung (pembelajran tersendat, ketidaksetaran dalam pembelajran meningkat, dan keterikatan terhadap sekolah menurun) dan dampak kesehatan dan keselamatan (nutrisi siswa membutuk dan lain-lain) dan sebagainya.
Kerugian jangka panjang: kemiskinan pembelajaran meningkat, kualitas sumber daya manusia menurun, kemiskinan meningkat (karena putus sekolah) dan lain-lain. Pada masa covid 19, terdapat berbagai kendala dalam proses pembelajaran, antara lain kendala suasana, fasilitas, mood, ruang, waktu dan sosial. Abad 21 ditandai dengan perkembangan internet, teknologi baru dalam ilmu data, kecerdasan buatan, robotika, cetak 3 dimensi dan lain-lain.

Mahasiswa UIN Mataram Lolos Menjadi Volunteer Internasional

PRODI TADRIS IPS-Muh Mislahil Mizan merupakan Mahasiswa Program Studi Tadris IPS Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Mataram (UINMA) Lolos menjadi salah satu volunteer International Program semangat Muda Indonesia (SMI) Youth Exchange Chapter Singapore-Malaysia Selama Empat Hari.

Menjadi salah satu dari 35 peserta terbaik dari pendaftar yang berjumlah dua ribuan orang dan dengan alur yang begitu panjang dan rumit merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi aku tutur Muh. Mislahil Mizan dengan diawali kata Alhamdulillah.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Semangat Muda Indonesia (SMI) Merupakan sebuah program yang memberikan kesempatan bagi pelajar, mahasiswa atau masyarakat umum untuk belajar mengenali pendidikan, budaya, dan sosial lintas negara. Program ini bertujuan untuk memberikan pengenalan dan pengalaman berharga bagi WNI yang ingin memiliki wawasan Global.

“Kita juga bikin beberapa proyek dengan kelompok yang sudah dibagikan Panitia, yang bakal diaplikasikan di tempat kita jadi volunteer nanti, kalo aku fokus ke dunia pendidikan supaya bisa mengimplementasikan ilmu yang aku dapatkan dibangku perkuliahan, jadi proyek yang aku ajukan juga seputar mengajar. Selain itu aku senang bisa ikut volunteer ke negara lain karena bisa liat perbedaan kultur dari Indonesia,” tambahnya.

Adapun bebrapa kegiatan yang akan dilakukan; University Visit, Country Exploration, KBRI / SILN Visit, Teaching Project, Cultural Learning, Youth Project, Networking Session. Kegiatan ini akan dilaksanakan dari Tanggal 19-22 februari.
Rektor UIN Mataram, Prof Dr H Masnun Tahir didampingi Dekan FTK Dr Jumarim, MHI waktu pelepasan kemarin mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi atas diterimanya ke Mizan yang sudah sukses lolos menjadi peserta kegiatan yang bergengsi ini. Ini menambah deretan mahasiswa UIN Mataram yang bisa bersaing ke tingkat internasional dan salah satu strategi internasionalisasi UIN Mataram. Sebelumnya UIN Mataram sukses melaksanakan KKP internasional di Malaysia dan empat mahasiswa UIN Mataram sukses mengikuti MOSMA di Malaysia dan Amerika. Dengan kegiatan-kegiatan internasional yang diikuti oleh Dosen, Tendik dan mahasiswa akan mempercepat UIN Mataram mendapat rekognisi internasional (International recognized), demikian Prof Masnun menutup komentarnya

Diskusi Rutin Dosen Tadris IPS “Isu-isu kontemporer untuk penelitian dan PKM tahun 2024”

Mataram, 13 Februari 2024 – Dosen Program Studi Tadris IPS UIN Mataram menyelenggarakan diskusi rutin yang mengangkat tema “Isu-isu Kontemporer untuk Penelitian dan PkM Tahun 2024”. Acara ini bertujuan untuk membekali dosen dengan wawasan terkini guna mempersiapkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM)

Dalam diskusi tersebut, para dosen membahas berbagai isu yang tengah berkembang, seperti transformasi digital dalam pendidikan, dan dinamika sosial-ekonomi di masyarakat. Isu-isu ini diharapkan menjadi inspirasi untuk dijadikan objek kajian penelitian dan kegiatan PkM yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Ketua jurusan Program studi Tadris IPS UIN Mataram bapak Rahmat Akbar Kurniawan, M.Sc. menyampaikan bahwa diskusi ini penting untuk menstimulasi gagasan-gagasan baru yang berorientasi pada solusi konkret bagi permasalahan masyarakat.

PROGRAM STUDI TADRIS IPS LAKUKAN REVIEW DAN PENGEMBANGAN RPS

Menyambut perkuliahan semester genap TA 2023/2024 yang akan dimulai tanggal 12 Februari 2024 sebagaimana dalam kalender akademik UIN Mataram, Prodi Tadris IPS bersama seluruh dosen menyiapkan perkuliahan dengan bersama-sama melakukan review dan pengembangan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Kegiatan review dan penyusunan RPS selama dua hari secara bersama-sama ini dengan harapan di saat perkuliahan akan dimulai semua dosen tadris IPS telah memiliki persiapan dokumen RPS yang sudah lengkap. Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 31 Januari sampai 1 Februari 2024, secara berturut-turut melakukan review terhadap RPS yang telah dikembangkan oleh dosen tadris IPS kemudian dilanjutkan dengan melakukan revisi serta mengembangkan RPS untuk menyiapkan perkuliahan semester genap tahun akademik 2023/2024. Hari pertama kegiatan ini dihadiri oleh WD1 dan WD3 FTK, sedangkan di hari kedua kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Abdul Qudus dan WD 3. Hal ini tentu menambah semangat bagi dosen-dosen Prodi Tadris IPS.

Ketua Jurusan Tadris IPS Rahmat A. Kurniawan menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat dilakukan di setiap awal semester, mengingat akan selalu ada perkembangan informasi baru dari setiap matakuliah yang diampu, sehingga setiap dosen Tadris IPS dapat melakukan revisi pada RPSnya. Setiap dosen mata kuliah hendaknya melakukan revisi RPS berdasarkan hasil review ini dengan mengacu kepada pengalaman perkuliahan pada semester sebelumnya, baik berupa proses maupun perangkat pendukung yang digunakan selama proses perkuliahan, termasuk hasil belajar mahasiswa. Dengan demikian RPS yang dikembangkan akan selalu dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran pada matakuliah bersangkutan.

Review dan penyusunan RPS ini kemudian dipandu oleh Wildan, yang dipercayakan sebagai koordinator pengembangan kurikulum program studi IPS. Dalam kesempatan ini Wildan menyampaikan bahwa RPS yang akan dikembangkan saat ini mengacu kepada Keputusan Rektor UIN Mataram Nomor 4469 tahun 2023 tentang Penetapan Formulir Rencana Pembelajaran Semester UIN Mataram. Format yang diberlakukan melalui Keputusan Rektor ini dimaksudkan agar semua fakultas jurusan/prodi di UIN Mataram menggunakan format RPS yang sama, sehingga ini menjadi salah satu ciri khas model perangkat perkuliahan berupa RPS.

Secara substansi komponen-komponen RPS saat ini tidaklah ada perbedaan yang mencolok, hanya saja ada beberapa komponen yang ditambahkan antara lain Mata Kuliah Pendukung Integrasi, Model Integrasi, Level Integrasi, dan dicantumkannya Pilar Moderasi.

Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah akan dilakukan bedah RPS, dengan mencermati bersama beberapa sampel RPS yang dikembangkan dosen sebagai hasil dari kegiatan review dan pengembangan RPS prodi IPS ini.

Dalam kesempatan ini pula seluruh dosen tadris IPS menginginkan agar kurikulum yang digunakan diperlukan adanya review secara berkala agar kurikulum yang diberlakukan khususnya pada prodi IPS selalu dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan mahasiswa maupun pengguna lulusan.

Sosialisasi Hibah Penelitian dan PkM Berbasis SBK dan BLU Bagi Dosen Tadris IPS UIN Mataram Tahun 2024

Mataram, 29 Januari 2024 – Program Studi Tadris IPS Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram melalui pimpinan Prodi menggelar Sosialisasi Hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berbasis Standar Biaya Keluaran (SBK) dan Badan Layanan Umum (BLU) yang ditujukan bagi para dosen Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Acara yang dilaksanakan di ruang rapat dosen ini bertujuan untuk memperkenalkan aturan dan prosedur baru terkait hibah PkM berbasis SBK dan BLU, yang berlaku untuk tahun 2024.

Sekertaris Program Studi Tadris IPS, Muh Zainurrahman, M.Pd menyampaikan bahwa hibah ini membuka peluang besar bagi dosen untuk berkontribusi aktif dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat melalui pendekatan akademis dan riset kolaboratif. selain itu kesempatan ini juga sangat baik untuk meningkatkan kualitas dan dampak pengabdian dosen, terlebih dengan adanya dukungan SBK dan BLU yang memastikan efisiensi dan transparansi pendanaan.

International Guest Lecture “ Enhancing Research Activities and Opportunities: Establishing Research Mentorship Program.”

Pada Hari Senin, 22 Januari 2024, Program Studi T. IPS menyelenggarakan “seminar internasional” dengan tema “Enhancing Research Activities and Opportunities: Establishing Research Mentorship Program.” Acara ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa. Sambutan disampaikan oleh Kaprodi Rahmat Akbar Kurniawan M. Sc. dan dibuka oleh Wakil Dekan 3 FTK UIN Mataram, Dr. Akhmad Asy’ari M.Pd.

Narasumber yang diundang oleh pihak kampus adalah Mahfooz Ahmed, Ph.D. dari International Islamic University Malaysia. Dalam materinya, beliau menyampaikan mengapa kita harus mempromosikan riset di Institut kita.

Dalam konteks ini, peneliti membutuhkan kolaborasi interdisipliner karena memerlukan dukungan lintas departemen dan fakultas untuk mempromosikan kegiatan penelitian. Hal ini bertujuan untuk mendorong interaksi dan kolaborasi, serta mengadopsi pendekatan holistik dalam pemecahan masalah (Katz & Martin 1997).

Contoh kolaborasi interdisipliner melibatkan Integrasi Kesehatan dan Teknologi, Ilmu Data dan Ilmu Sosial, serta Islamisasi Ilmu Pengetahuan dengan fokus pada bidang seperti Perbankan dan Keuangan Islam, Pendidikan dan Kurikulum Islam, dan Seni Arsitektur Islam.

Sedangkan jika mahasiswa ingin memulai sebuah penelitian, mereka membutuhkan sebuah permasalah serta ingin mengetahui sebuah permasalahan, dan mereka ingin mengerjakan sesuatu yang berdampak atau menjadi tren. Salah satu caranya adalah dengan mencari topik apa yang ingin diteliti, atau mencari refrensi dalam analisis demokrasi, atau bahkan melakukan analisis demokrasi itu sendiri.